1
Pengertian Model Pemebalajaran Tipe CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Compotition)
Pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Compotition) adalah sebuah program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca
dan menulis. Dalam model pembelajaran CIRC,
siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen, yang terdiri
atas 4 atau 5 siswa. Dalam kelompok ini tidak dibedakan atas jenis kelamin,
suku/bangsa, atau tingkat kecerdasan siswa. Jadi, dalam kelompok ini sebaiknya
ada siswa yang pandai, sedang atau lemah, dan masing-masing siswa merasa cocok
satu sama lain (Slavin, 2008:202).
2 Langkah-Langkah CIRC (Cooperative Integrated Reading And
Composition)
1) Siswa
dibentuk kelompok dengan anggota 4 sampai 5 orang secara heterogen.
2) Guru
memberikan wacana atau kliping yang sesuai dengan pembelajaran.
3) Siswa
bekerjasama saling membacakan dan menemukan jawaban atau ide pokok dari
permasalahan yang tersedia kemudian memberikan tanggapan terhadap wacana atau
kliping tersebut dan di tulis di selembar kertas.
4) Siswa
mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.
5) Guru
memberikan penguatan.
6) Guru dan
siswa membuat kesimpulan secara bersama-sama.
7) Penutup (Suprijono, 2009:130).
3 Kelebihan dan
Kelemahan Model CIRC (Cooperative Integrated
Reading And Composition)
1.
Kelebihan CIRC (Cooperative Integrated
Reading And Composition)
a.
Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat memberikan
tanggapannya secara bebas.
b.
Siswa dilatih untuk dapat bekerjasama dan menghargai
pendapat orang lain.
c.
CIRC amat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa
dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah.
d.
Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang.
e.
Siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena
bekerja dalam kelompok.
f.
Para siswa dapat memahami makna soal dan saling
mengecek pekerjaannya.
g.
Membantu siswa yang lemah.
h.
Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan
soal yang berbentuk pemecahan masalah.
i.
Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu
relevan dengan tingkat perkembangan anak.
j.
Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak
didik sehingga hasil belajar anak didik akan dapat bertahan lebih lama.
k.
Membangkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan
aspirasi guru dalam proses pembelajaran (Suprijono, 2009:131).
2. Kekurangan Cooperative Integrated
Reading And Composition
a.
Pada saat dilakukan persentasi terjadi kecenderungan
hanya siswa pintar yang secara aktif tampil menyampaikan dan gagasan.
b.
Siswa yang pasif akan merasa bosan sebagai
tanggung jawab bersama (Suprijono, 2009:132).
Kalau bisa ditambahkan daftar pustakanya, karena anda juga mengutip.. Saya juga ingin membaca sumbernya hehe
BalasHapusTerima kasih
BalasHapus